MAKALAH BIOLOGI
KELOMPOK SISTEM REPRODUKSI


Text Box: Kelompok 5
Cindy Maharani
Hana Syeufira M
Ratih Puspitasari
Zalsha Sabila
Afnan Adila







SMA Pesantren Modern At-Taqwa Gunung Putri Bogor
Jl. KH. Rafe’i No. 15 Rt/Rw 03/04 Desa Nagrak Kec. Gunung Putri Kab. Bogor
2016


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat dan nikmat yang melimpah kepada kami, tak lupa solawat serta salam kami haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah membimbing umatnya sampai dengan zaman yang penuh dengan teknologi seperti saat ini, sehingga  kami dapat menyelesaikan makalah biologi tentang ‘Sistem Reproduksi’. Banyak  rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, dan dengan izin Allah kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing kami yang senantiasa membantu kami dalam menyusun sebuah makalah biologi ini. Juga ucapan terima kasih kepada teman-teman yang senantiasa memberi motivasi dan semangat.
Kami menyadari atas segala kekurangan dari makalah ini, oleh karena itu kami harap para pembaca dapat memberikan saran yang dapat membangun bagi kami agar terus belajar menjadi yang lebih baik. Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang .
Bogor, 25 Mei 2016
Penulis







DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR…………………………......................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
  1. Latar Belakang……………………………………………………………....1
  2. Rumusan Masalah……………………………………………........………...1
  3. Tujuan ………………………………………………………........................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..….2
1.      Pengertian Sistem Reproduksi.........................................................................2
2.      Organ Reproduksi............................................................................................3
3.      Mekanisme Pembentukan Gamet....................................................................5
4.      Siklus Menstruasi.............................................................................................6
5.      Kelainan Sistem Reproduksi..............................................................................10
BAB III PENUTUP…………………………………………………...…………..........12
  1. Kesimpulan ……………………………………………………………...…........12
  2. Kritik dan Saran………………………………………………………….............12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12











BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksi nya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk hidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengetahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa saja hormon yang bekerja pada sistem reproduksi ?
4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?
C. Tujuan
1. Mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita
2. Mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita
3. Mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4. Mengetahui perkembangan sperma
5. Mengetahui siklus menstruasi
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas tanpa mengetahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria, testis yang ada dalam tubuhnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. Diantaranya: suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu seperti jambang, kumis, jenggot; dada tumbuh menjadi bidang, dan jakun membesar. Sedangkan pada seorang wanita, ovarium yang ada dalam tubuhnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Diantaranya: kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengetahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.

B.     Organ Reproduksi
Pada manusia, reproduksi berlangsung secara seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya. Alat reproduksi pada manusia terbagi menjadi 2, yaitu:
·         Alat Kelamin Laki-laki
Berfungsi menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa (sperma). Alat kelamin laki-laki dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a.       Alat Kelamin Luar
                               I.            Penis, merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
                            II.            Scrotum, merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
b.      Picture1.pngAlat Kelamin Dalam
                               I.            Testis, merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
                            II.            Saluran Reproduksi, terdiri atas:
                                            i.            Epididimis, merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
                                          ii.            Vas deferens, merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi  untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
                                        iii.            Duktus ejakulatorius (saluran ejakulasi), merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
                                        iv.            Urethra, merupakan saluran panjang terusan  dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
                         III.            Kelenjar Kelamin, saluran kelamin dilengkapi tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan sekret atau semen. Kelenjar- kelenjar tersebut antara lain:
                                            i.            Vesikula seminalis, merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
                                          ii.            Kelenjar Prostat, merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang  bersifat asam.
                                        iii.            Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra, merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
·         Alat Kelamin Wanita
Alat kelamin wanita dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a.       Alat Kelamin Luar
I.                   Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
II.                Vulva, merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
                                              i.            Labium mayor, merupakan sepasang bibir  besar yang terletak di bagian luar , dilapisi lemak dan membatasi vulva.
                                            ii.             Labium minor, merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam , tidak dilapisi lemak dan membatasi vulva.
III.             Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
IV.             Klitoris, tonjolan kecil disebut juga klentit.
V.                Orificium urethrae, muara saluran kencing tepat dibawah klitoris.
VI.             Himen (selaput dara), berlokasi di bawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina.
b.      Alat Kelamin Dalam
I.                   Ovarium, merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang  sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
                                              i.            Estrogen, berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
                                            ii.            Progesterone, berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
II.                Fimbriae, merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
III.             Infundibulum, merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
IV.             Tuba fallopi, merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
V.                Oviduct, merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
VI.             Uterus (rahim), merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.

C.    Mekanisme Pembentukan Gamet
Mekanisme pembentukan gamet dibagi menjadi dua cara, yaitu:
·         Mekanisme Spermatogenesis
Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis. Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum. Bermula dari sel benih bernama spermatogonium yang melakukan pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis I dan membentuk 2 spermatosit sekunder. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid. Sperma yang telah matang akan menuju epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Struktur sperma matang terdiri atas kepala, leher, bagian tengah, dan ekor.

·         Mekanisme Oogenesis
Pembentukan gamet betina atau oogenesis terjadi di ovarium. Bermula dari sel asalnya yang bernama oogonium yang bersifat diploid melakukan pembelahan menjadi oosit primer. Oosit melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan oosit sekunder dan badan polar I. Badan polar I akan menghilang sedangkan oosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan ootid yang bersifat haploid serta badan polar II. Badan polar II akan menghilang dan ootid akan berkembang menjadi ovum. Berbeda dengan proses spermatogenesis yang setiap prosesnya menghasilkan 4 sel sperma, proses oogenesis hanya menghasilkan 1 sel telur.
D.    Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi mengalami 3 fase, yaitu: proliferasi, sekresi dan menstruasi. Berikut pembahasannya.








·         Fase Proliferasi
Proliferasi adalah regenerasi yang dilakukan oleh sisa-sisa endometrium yang tipis dan menebal selama seminggu atau 2 minggu. Pada fase ini, hormon FSH membantu perkembangan folikel hingga matang (folikel Graaf). Selama pertumbuhan tersebut, terjadi pengeluaran hormon estrogen. Estrogen berfungsi dalam penebalan endometrium dan menghasilkan lendir pada serviks. Pada saat penebalan endometrium, hormon FSH menurun dan mengeluarkan hormon LH. Hormon LH yang bereaksi akan mengeluarkan ovum dari folikel (ovulasi).   
·         Fase Sekresi
Sekresi merupakan endometrium yang terus menebal sekitar 2 minggu. Pada fase ini, folikel Graaf yang telah pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Korpus rubrum yang dipengaruhi hormon LH berubah menjadi korpus luteum yang mensekresikan hormon progesteron. Endometrium terus menebal, dan jika ovum yang berada di tuba fallopii tidak dibuahi maka ovum akan menghilang.  
·         Fase Menstruasi
Fase ini berlangsung selama 4-6 hari dalam 1 siklus.Dinding rahim akan meluruh karena hormon estrogen dan progesteron yang melindungi dinding rahim (endometrium) tidak bereproduksi kembali. Setelah fase ini selesai FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai kembali.




E.     Kelainan Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan akibat penyakit atau kelainan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh kuman penyakit, faktor genetik, atau hormon. Beberapa gangguan pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut:
·         Vulvovaginitis
Adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menimbulkan gejala keputihan. Disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis dan Protozoa.
·         Impotensi
Ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Disebabkan oleh gangguan  produksi hormon testosteron, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus kecanduan alkohol, obat-obatan, gangguan sistem saraf.
·         Gonorrhea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.
·         Infertilitas
Ketidakmampuan menghasilkan keturunan, berlaku bagi laki-laki atau wanita.
·         Kanker Serviks
Adalah kanker leher rahim. Diduga berhubungan erat dengan infeksi virus herpes simplex tipe 2 dan human papilloma virus. Biasanya banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun.
·         Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
·         Sifilis
penyakit SifilisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini juga dapat ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organ-organ tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf, dan otak.

·         AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya. AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit AIDS dapat menular. Virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
Sampai  sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
1)  Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
2)  Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus HIV.
3)  Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara seksual. Alat kelamin laki-laki dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Berfungsi menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa (sperma). Alat kelamin wanita juga dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Mekanisme pembentukan gamet dibagi menjadi dua cara, Mekanisme Spermatogenesis dan Mekanisme Oogenesis.

B.     Kritik & Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengetahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.













DAFTAR PUSTAKA



contoh makalah biologi tentang sistem reproduksi

Posted by : Aizime Akari 0 Comments

- Copyright © My Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -